Berita & Media

BERITA TERKINI

Mengambil Hikmah dari Setiap Kejadian


Hartono Gunawan - Pengusaha Distributor Palawija dari Jombang

Beberapa waktu lalu, Redaksi Mutual berkesempatan menemui seorang pengusaha palawija di Jombang. Dari hasil palawijanya, ia memasok kebutuhan kacang mentah ke sebuah perusahaan kacang dengan merek terkenal. Ditemui di kediamannya di Jombang, ia menceritakan tentang bisnisnya, aktivitasnya di klenteng, sampai ketertarikannya berasuransi, tentunya di Bumiputera. Mari kita simak!

Bagaimana awalnya Bapak mengawali karir sebagai pengusaha?
Saya sebetulnya orang Malang. Saya meneruskan kongsi (usaha)mertua saya. Awalnya pada tahun 1970, mertua saya kekurangan tenaga dalam mengelola bisnis palawija ini. Kemudian saya dipanggil untuk membantu mengurusi bisnis ini. Sehingga jadilah saya pengusaha distributor palawija hingga sekarang.

Meneruskan bisnis keluarga tentu tidak mudah. Apalagi dapat bertahan dan berkembang hingga saat ini. Apa kuncinya?
Semua usaha harus diawali dengan niat. Kalau kita memiliki niat dengan sungguh-sungguh, apa yang kita kerjakan pasti bisa. Dan saya terapkan itu di usaha saya. Kunci nya hanya sederhana saja kok.

Bagaimana awalnya Bapak mengenal asuransi, khususnya Bumiputera?
Saya kenal asuransi melalui kejadian kecelakaan yang menimpa kakak ipar saya. Pada tahun 1970-an saat itu dalam perjalanan dari Jombang ke Surabaya, ia mengalami kecelakaan lalu lintas. Mobil Colt yang ia kendarai, terperosok ke dalam got dan menabrak jembatan kecil. Tubuhnya terhimpit oleh setir mobil. Ia segera dilarikan ke Rumah sakit. Tiga bulan kritis di rumah sakit dan telah mengalami 3 kali operasi. Namun Tuhan memanggilnya.

Dalam waktu yang tidak lama, Bumiputera datang memberikan klaim santunan meninggal dunia untuk ahli warisnya. Dari kejadian itu, saya baru menyadari betapa pentingnya asuransi bagi manusia. Sangat menguntungkan bagi keluarga yang ditinggalkan, apalagi saya sebagai kepala rumah tangga. Tentunya ini akan meringankan istri dan anak-anak saya kelak. Paling tidak, saya dapat mengambil hikmah yang positif dari setiap kejadian yang di depan mata saya.

Saya diajak untuk bergabung sebagai pemegang polis Bumiputera. Tanpa berpikir lama lagi, saya bergabung. Kalau tidak salah, saya bergabung dengan Bumiputera pada tahun 1972. Saya tidak hapal pasti jumlah polis saya sampai sekarang, namun setiap polis habis kontrak, saya pasti ditawari polis baru. Dan saya bergabung lagi.

Apa yang Bapak pertimbangkan sehingga Bapak selalu bergabung kembali?
Awalnya, tidak ada unsur paksaan untuk bergabung dengan Bumiputera. Mereka memberikan penjelasan asuransi yang masuk akal untuk saya sebagai orang yang awam dengan asuransi. Dan ketika habis kotrak pun mereka tidak memaksa, namun mereka menawarkan polis. Namun tidak ada sama sekali ada unsure paksaan. Saya sangat menyadari kebutuhan asuransi.

Di samping itu pelayanan Bumiputera juga sejauh ini semakin baik. Saya sudah anti dengan perusahaan lain. Saya beberapa kali pernah ikut perusahaan asing lain, namun saya sangat kecewa. Pada awalnya, mereka memberikan penawaran dengan hasil yang tinggi. Wahh.. saya tertarik saat itu. Namun ketika polis habis kontrak, saya cari kantornya malah sudah tidak ada di Jombang ini. Katanya pindah, tapi tidak ada yang tahu kemana pindahnya. Hingga akhirnya uang saya hilang sia-sia.

Selain berbisnis, apa kegiatan lain Bapak?
Saya aktif di Klenteng. Kebetulan saya dipercaya sebagai salah satu Pengurus di klenteng tersebut. Saya membidangi Kesenian. Tiap tahunnya banyak acara kami adakan di Klenteng, seperti sekolah Minggu, menyanyi, dan Barongsai. Beberapa waktu lalu kami mengadakan Festival Barongsai se-Jawa Timur.

Selain beraktivitas kesenian di Klenteng, saya juga mengajak Pengurus lain untuk berasuransi di Bumiputera. Walaupun tidak ada event-event khusus, biasanya kami ngumpul-ngumpul di klenteng. Apa saja kami bicarakan, tapi hanya obrolan santai. Hingga akhirnya saya ajak mereka untuk bergabung dengan asuransi Bumiputera.

Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran berasuransi di masyarakat?
Perusahaan asuransi di Indonesia sudah banyak berdiri. Di Jombang saja, asuransi asing sudah mulai banyak berdiri. Namun pada dasarnya asuransi adalah bisnis kepercayaan. Kepercayaan nasabah harus terus dijaga dan selalu ditingkatkan. Bagaimana sebuah perusahaan ingin menyadarkan masyarakat untuk berasuransi, seandainya perusahaan asuransi tersebut tidak dapat menjaga kepercayaan nasabahnya?

Fokuslah dalam pelayanan pelanggan. Karena pelayanan yang memuaskan adalah kunci kepercayaan menuju sukses dalam asuransi. Tidak mudah. Harus didukung seluruh aspek perusahaan.

Dari sisi pemerintah pun sebaiknya mendorong sosialisasi asuransi kepada masyarakat. Karena berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, pemerintah layak bertanggung jawab. Buatlah sebuah program edukasi asuransi untuk masyarakat. Contohlah di luar negeri. Terjamin kesehatannya dengan asuransi. ***rangga wisnhu

 

Kembali ke halaman sebelumnya

 

Kembali ke atas