Dr. Hasman Budiono
Direktur RS Harapan Magelang
Sepintas tidak ada yang istimewa dari Direktur RS Harapan Magelang ini. Namun pemikiran dan dedikasi yang tinggi di bidang kesehatan berhasil membawa pria 66 tahun ini mencapai posisinya sekarang ini. Prinsipnya untuk menyebarkan kasih berjalan seiring dengan profesinya sebagai dokter. Beberapa waktu lalu Mutual sempat berbincang dengan pria sederhana ini, berikut petikan obrolan singkat tersebut.
Pria angkatan ‘45 ini memiliki lebih dari sepuluh polis Bumiputera yang sudah dimulainya sejak lama. Dokter Hasman Budiono mengaku tidak pernah ada masalah dengan polis asuransinya. Ketika ditanya mengapa memilih Bumiputera, dengan senyum khasnya ia menjawab, "Karena saya sudah kenal lama dengan Bumiputera".
Jasa asuransi menurut Dokter tiga anak ini adalah jaminan terhadap ketidakjelasan, selain itu asuransi juga berguna sebagai perencanaan hidup yang lebih matang ke depannya. "Visi Bumiputera kan untuk pendidikan, alangkah baiknya jika itu dilanjutkan karena biaya pendidikan semakin mahal, ini salah satu jaminan untuk anak Indonesia bisa memperoleh pendidikan sebaik-baiknya. Karena banyak juga yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena tidak ada dana," ujar Direktur RS Harapan Magelang ini.
Dr Hasman Budiono mengaku tidak pernah menasehati anak-anaknya, ia berpendapat bahwa tindakan berbicara lebih banyak, hal itu yang ia terapkan dalam keluarganya beserta istrinya. "Saya berusaha menjadi teladan bagi anak-anak, jadi mereka bisa melihat sendiri apa yang baik dan apa yang buruk," ujarnya singkat.
Dengan teladan seperti ini tidak mengherankan jika anak-anaknya memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang dokter. "Jujur saja, saya tidak pernah mengarahkan anak-anak saya menjadi dokter, saya pikir keputusan itu muncul dari mereka sendiri, saya hanya ingin mereka menjadi orang yang baik, jujur dan memiliki kasih".
Ketika ditanyakan kiat kiatnya sehingga mencapai posisinya sekarang ini, dengan singkat ia menjawab bahwa ia tidak memiliki kiat khusus, ia mengaku hanya bekerja dengan baik, dan kesuksesan hanyalah efek samping dari bekerja dengan baik, "Kita harus benar-benar care kepada pasien," ujarnya disertai tawa ringan.
Pribadi yang sederhana dan tenang sangat terlihat dari dirinya, alasan yang diberikan kenapa ia menjadi dokter dijawabnya singkat, hanya ingin tahu, "Jadi selepas SMA saya ingin tahu mekanisme kerja tubuh manusia, itu saja". Ketika ditanya apa obsesi yang belum tercapai, ia hanya menjawab jalan-jalan.
Dokter yang juga photografer ini memang senang sekali jalan-jalan ditemani kamera digital miliknya. Hanya saja umur yang tidak lagi muda membuatnya mengurangi kegiatan, "Sekarang saya sudah dikejar usia, tapi keinginan masih ada, saya ingin jalan ke tempat-tempat yang eksotis, naik gunung, masuk hutan," ucap lelaki yang mengaku tidak ada pantangan dalam hal makanan ini. "Saya makan semuanya, tapi tidak banyak, harus jaga kondisi dan tahan nafsu makan berlebih." *** ninoek/edo
Kembali ke atas